
Menurut Prasad, yang awalnya kepala seksi Dana Moneter Internasional Tiongkok, bitcoin pun tidak berperan secara baik sebagai mata uang. Salah satunya faktor menarik jika cryptocurrency lain sudah mendapati jalan keluar menangani beberapa kekurangan bitcoin.
Berikut tiga kekurangan bitcoin:
1. Pertambangan menghancurkan lingkungan
Penambangan bitcoin untuk hasilkan coin baru, membutuhkan energi yang intens. Listrik yang dipakai saat transaksi bisnis divalidasi pada blockchain bitcoin. "Proses penambangan sudah pasti tidak bagus untuk lingkungan," kata Prasad.
CEO Tesla Elon Musk menjelaskan bulan kemarin jika perusahaan mobil listriknya akan stop terima bitcoin sebagai wujud pembayaran karena permasalahan lingkungan. Ini mengakibatkan harga bitcoin turun 5% dalam beberapa saat.
Tetapi Musk sudah kembali dan menjelaskan dalam sebuah tweet jika Tesla akan terima bitcoin dalam transaksi bisnis bila bisa memverifikasi pemakaian energi yang logis dan bersih oleh beberapa penambang.
Penambang kripto memakai computer yang dibikin khusus untuk menuntaskan mode matematika kompleks yang efisien memungkinkannya transaksi bisnis coin dilaksanakan. Beberapa penambang dipandang atas usaha mereka dengan dibayarkan dalam cryptocurrency.
Tetapi semua proses untuk membikin bitcoin memerlukan banyak energi. Konsumsi dayanya semakin banyak dibanding semua negara seperti Finlandia dan Swiss, menurut Index Konsumsi Listrik Bitcoin.
Di lain sisi, kata Prasad, Ethereum, cryptocurrency paling besar ke-2 yang dilihat sebagai alternative untuk bitcoin datang dengan sistem penambangan berlainan yang memerlukan semakin sedikit energi.
2. Tidak semuanya anonim
Awalnya bulan ini, petinggi penegak hukum AS menjelaskan faksinya bisa mengembalikan US$ 2,tiga juta berbentuk bitcoin yang dibayar ke barisan cyber kriminil yang turut serta dalam gempuran ransomware di Colonial Pipeline di bulan Mei.
FBI menjelaskan agennya mengenali dompet mata uang virtual yang dipakai peretas untuk kumpulkan pembayaran dari Colonial Pipeline.
"Gagasan khusus bitcoin untuk menamai rahasia," kata Prasad. "Tapi rupanya bila Anda kerap memakai bitcoin, dan terlebih bila Anda memakai Bitcoin untuk memperoleh barang dan jasa riil, karena itu pada akhirannya jadi kemungkinan untuk mempertautkan alamat atau identitas fisik Anda ke identitas digital Anda."
Yang memikat, ucapnya, ada cryptocurrency yang lain membenahi ini dan tawarkan semakin banyak anonimitas seperti Monero dan Zcash.
3. Tidak berperan secara baik sebagai mata uang
Prasad menjelaskan berdasar teori, bitcoin semestinya sediakan media transisi anonim dan efektif. "Tetapi hal tersebut gagal," kata profesor ekonomi itu.
Kebalikannya bitcoin dipandang lamban dan tidak ringkas untuk bayar barang dan jasa.
Di lain, pasar bitcoin benar-benar naik-turun. "Bitcoin berfluktuatif, rawan pada peralihan besar, seperti yang sempat terjadi turun 30% dalam sehari bulan kemarin.