Cara mencari top kompresi mobil

Top kompresi mobil ditandai dengan posisi piston yang sedang dalam posisi puncak (berada di Titik Mati Atas) dan sedang dalam langkah kompresi (saat kedua katup intake dan exhaust dalam posisi tertutup). Oleh karena mesin mobil kerap memiliki lebih dari satu silinder mesin, maka hal yang paling umum dilakukan adalah dengan manandakan top kompresi mobil pada silinder no.1.

Dengan memastikan top kompresi pada silinder no.1, umumnya, top kompresi pada silinder selanjutnya juga akan mengikuti sehingga cukup melalui silinder no.1 saja. Selain itu, pada silinder no.1 juga umumnya sudah di desain oleh pihak pabrikan agar komponen-mesin lainnya memiliki ciri khusus sehingga mempermudah dalam proses perawatan dan perbaikan kendaraan.

Namun begitu, terkadang dalam melakukan perbaikan kita juga kerap mengalami beberapa kendala, mulai dari lupa atau memang komponen yang digunakan tidak ori dan merupakan copotan dari model lain namun tetap bisa dipasang. Hal ini kerap membuat kita kesulitan untuk menentukan top kompresi mobil.

Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi tips bagaimana cara mencari top kompresi mobil, simak tipsnya dibawah berikut ini.


1. Melalui tanda (mark) di komponen tertentu


Cara mencari top kompresi mobil yang pertama adalah melalui tanda (mark) di komponen-komponen tertentu mesin. Tanda ini umumnya dibuat secara khusus, ada yang berbentuk tanda titik, tanda garis I, atau tanda v. Tanda-tanda ini umumnya dipasangkan pada bagian mesin yang akan mempengaruhi posisi top kompresi mesin yaitu :

Pada komponen crankshaft

Di komponen crankshaft ini, kita dapat mengenali tanda top kompresi mesin pada beberapa komponen diantaranya :
  • Crankshaft sprocket (timing belt dan timing chain) yang biasanya ditandai dengan tanda titik
  • Crankshaft gear (mobil dengan timing gear), ditandai juga dengan tanda titik
  • Damper pulley (puli crankshaft), ditandai dengan tanda huruf I atau V pada bagian tepi damper pulley

Pada komponen camshaft

Melalui camshaft sprocket timing belt atau timing chain yang biasanya ditandai dengan tanda garis I atau titik.

Pada komponen flywheel

DI beberapa tipe mobil, ada yang memberikan tanda top kompresi mesin di bagian flywheel, tepatnya disisi samping komponen tersebut. Umumnya menggunakan tanda I dengan angka 0 yang dicetak di flywheel.

Tanda-tanda pada komponen tersebut harus disamakan posisinya pada tanda top yang umumnya ditempel di dinding blok mesin (untuk crankshaft) atau silinder head (untuk camshaft). Jadi, tanda yang ada di sprocket, posisinya harus ketemu dengan tanda yang ada pada dinding silinder blok atau silinder head. Perhatikan contohnya pada gambar dibawah berikut ini

Top kompresi mobil ditandai dengan posisi piston yang sedang dalam posisi puncak  Cara mencari top kompresi mobil

Pada gambar kiri, merupakan tanda top kompresi di bagian camshaft sedangkan untuk gambar kanan merupakan tanda top kompresi di bagian crankshaft melalui damper pulley.

Untuk mencari top kompresi mobil, kita harus menyamakan kedua tanda pada komponen camshaft dan komponen crankshaft. Tanda-tanda tersebut harus disamakan pada saat yang bersamaan sehingga kita bisa menemukan top kompresi mobil. Berikut contoh posisi top kompresi mobil L300 yang menggunakan timing belt

Top kompresi mobil ditandai dengan posisi piston yang sedang dalam posisi puncak  Cara mencari top kompresi mobil


2. Melalui posisi cam lobe di silinder no.1


Cara mencari top kompresi mobil yang selanjutnya adalah melalui posisi cam lobe di silinder no.1. Ya, posisi cam lobe dapat memberikan informasi terkait posisi katup (klep) pada silinder tersebut. Untuk mengetahui silinder no 1, secara umum silinder mesin no 1 terletak dibagian mesin yang posisinya paling dekat dengan komponen timing belt/chain atau gear.

Perhatikan contohnya pada gambar dibawah berikut

Top kompresi mobil ditandai dengan posisi piston yang sedang dalam posisi puncak  Cara mencari top kompresi mobil

Untuk dapat mencari top kompresi mesin, kita bisa memanfaatkan posisi cam lobe pada silinder no 1 tersebut yang terdapat di masing-masing camshaft (intake/exhaust)

Jika posisi cam lobe pada silinder no 1 menekan klep (valve) menandakan posisi katup sedang terbuka sehingga tidak termasuk dalam posisi top kompresi. Namun, jika posisi cam lobe tidak menekan klep (valve) menandakan bahwa klep dalam posisi tertutup dan bisa digunakan sebagai indikator bahwa silinder mesin berada pada posisi top kompresi. Perhatikan contoh posisi noken as di bawah berikut

Top kompresi mobil ditandai dengan posisi piston yang sedang dalam posisi puncak  Cara mencari top kompresi mobil

Top kompresi mobil dapat diketahui jika posisi cam lobe berada pada posisi yang sedang tidak menekan katup, perhatikan pada gambar cam lobe diatas sebelah kiri. Pastikan kedua klep intake dan exhaust pada silinder no.1 sedang dalam posisi tertutup (tidak ditekan oleh cam lobe). Dengan begitu, kita sudah bisa menemukan bahwa silinder 1 bagian silinder headnya sudah dalam posisi top kompresi.

Baca juga :


3. Melalui posisi piston silinder no.1


Cara mencari top kompresi mobil yang terakhir adalah melalui posisi piston silinder no.1. Sebenarnya cara ini lebih subyektif, karena hanya dapat dilakukan pada mobil yang memilki lubang pada silinder head tepat di atas piston seperti misalnya lubang busi atau pada lubang nosel injektor common rail diesel.

Top kompresi mobil ditandai dengan posisi piston yang sedang dalam posisi puncak  Cara mencari top kompresi mobil

Cukup dengan membuka busi lalu masukan kawat lurus kedalam lubang tersebut kemudian lanjutkan dengan memutar crankshaft hingga kita menemukan kawat yang bergerak naik dan sesaat turun kembali.

Kawat tersebut akan terdorong oleh piston saat crankshaft diputar. Posisi kawat yang paling tinggi mernandakan posisi piston yang juga sedang dalam posisi tertinggi di titik mati atas.

Untuk memastikan posisi top kompresi mobil, pastikan piston sudah dalam posisi paling tinggi dan cam lobe pada silinder no.1 diposisi tidak menekan valve.

Demikianlah artikel cara mencari top kompresi mobil yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara